Demon King Academy Volume 1 - Bab 6: Sihir Terlarang: Sihir Muasal - - Shylv Translation

Senin, 06 Maret 2023

Demon King Academy Volume 1 - Bab 6: Sihir Terlarang: Sihir Muasal -

Ledakan itu mereda, memperlihatkan hamparan tubuh yang membentang tersebar di arena.

Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang mati. Sangat memalukan melihat keturunanku sendiri di ambang kematian setelah aku berusaha keras untuk memperingatkan mereka, yah setidaknya mereka semua selamat.

"Kau bajingan... Apa yang kau lakukan?"

Leorg terhuyung-huyung berdiri. Lengan kanannya bernoda merah, cederanya cukup parah untuk membuat anggota tubuh itu tidak berguna selama sisa hidupnya. Tapi selain dari satu anggota tubuh itu, dia tidak terluka. Leorg telah mengirimkan semua kekuatan sihirnya ke lengan kanannya sebelum meledak.

"Oh, itu hanya sedikit taktik intimidasi. Sumber muasal mu gemetar karena takut padaku," jawabku.

"Omong kosong!"

Padahal emang bener, tapi Leorg sepertinya tidak percaya. Bagaimanapun, sihir lahir dari sumber muasal masing-masing individu. Sumber muasal ini berada di dalam tubuh kita, melebihi jiwa kita, melebihi roh kita—jauh di dalam jurang. Itulah yang membuat kita menjadi diri kita sendiri. Ketika sumber muasal dari kelas yang berbeda saling berhadapan, ketakutan akan sumber muasal yang lebih besar dapat membuat sihir seseorang mengamuk.

"Yah, terserahlah. Apa kau sudah mengakuiku sebagai pendiri?"

Leorg memelototiku dengan jijik. Haruskah aku memuji kemampuannya untuk tetap tak gentar bahkan sekarang...atau haruskah aku menegurnya karena begitu buta terhadap kekuatan lawannya?

"Tidak akan."

"Jadi gitu? Tapi tentunya kau melihat bahwa aku lebih dekat dengan sang pendiri daripada kau ‘kan."

"Sihir penyegel, sihir paksaan, sihir penyembuh, dan mantra yang tidak diketahui dimana menyebabkan kekuatan sihir lepas kendali. Tidak mungkin ada orang yang bisa menggunakan begitu banyak jenis sihir tingkat tinggi yang berbeda-beda begitu. Kau pasti menggunakan item khusus."

Tawa menggelegak dari dalam diriku. "Hadeh, dan sekarang item sihir? Aku tahu kau bersikeras untuk tidak menerima kemampuanku, tapi argumenmu itu menglawack."

"Tidak ada cara lain bagi seorang campuran bisa menggunakan kekuatan semacam itu!"

Bagaimana orang-orang menjadi begitu terobsesi dengan garis keturunan? Tidak ada cara berpikir seperti itu 2000 tahun yang lalu.

"Sebagai anggota dari garis bangsawan, aku tidak bisa membiarkan diriku tertinggal di belakang anjing kampung belaka. Bahkan dengan resiko kematian, aku tidak akan pernah menerima kekalahan!"

Leorg menyodorkan lengannya yang tak bernyawa di hadapannya. Sebuah lingkaran sihir muncul di telapak tangannya.

Apa itu...?

"Baiklah," dia melanjutkan. "Aku akan membuktikan padamu perbedaan di antara kita. Ini adalah sihir muasal, dimana hanya bisa digunakan oleh bangsawan!"

Tentu saja, itu adalah sihir muasal. Aku bisa mengidentifikasi mantra yang dia ucapkan dari lingkaran sihir, tapi dia tampak begitu senang dengan dirinya sendiri, aku menahan diri untuk tidak menghujani parade-nya.

"Kekuatan sihir melebihi standar yang diatur telah terdeteksi," burung hantu mengumumkan itu dari atas. "Penghalang sihir dan medan anti-sihir yang mengelilingi tribun tidak dapat menahan sihir seperti itu; korban di antara para penonton diperkirakan akan berjatuhan. Penonton diminta untuk segera mengungsi."

Teriakan meletus dari tribun penonton.

"Tidak! Tuan Leorg menggunakan mantra itu!"

"Semuanya, lari! Anti-magic tidak akan bertahan!"

"Selamatkan siapa saja yang tidak sadar! Jika mereka dibiarkan di sini, mereka akan mati!"

Para iblis di antara penonton mengambil 80 bangsawan yang jatuh lalu melarikan diri.

Leorg menyeringai. "Kau akan menyesali kebodohanmu sendiri. Sihir muasal adalah seni yang terlarang. Sebagai caster(komentator), aku bahkan membahayakan nyawaku sendiri."

Petir hitam berderak di sekitar tangan Leorg. Percikan api berlipat ganda sampai dia ditutupi kubah setebal 1 meter, lalu meledak keluar sampai setengah arena diselimuti segudang baut. Medan anti-sihir di sekitar tribun terkena dampak dari itu dan melepaskan rentetan percikan api.

"Apa kau melihatnya?" Leorg berkata dengan megah, mengangkat lengannya yang dibalut petir ke langit. "Ini adalah sihir-sihir sejati yang tidak akan pernah bisa ditiru oleh orang-orang campuran sepertimu!"

Lalu, dia mengayunkannya ke arahku.

《 Sihir Muasal: Jirasd 》

Petir hitam itu meluas beberapa ratus kali dari ukurannya, berputar menjadi topan dan meledakkan segala sesuatu di arena. Pecahan puing-puing menghujani dari atas.

Perlahan-lahan, awan debu menghilang, dan Leorg muncul dari kabut. Dia telah menghabiskan hampir semua sihirnya tapi entah bagaimana berhasil bertahan hidup. Kemudian dia melihatku.

"Ap—?!" serunya tidak percaya. "Bagaimana kau menerima serangan langsung dari Jirasd...dan tanpa terluka sedikitpun?"

Mantranya cukup kuat, tapi dia telah membuat satu kesalahan fatal.

"Entitas-entitas kuno mendapatkan kekuatan sihir dalam hubungannya dengan usia mereka. Sihir masal adalah yang meminjam kekuatan luar biasa itu dari muasal kuno."

"B-Bukannya itu adalah rahasia!" Leorg tergagap, terperangah. "Di mana kau...?"

Rahasia? Akulah orang yang mengembangkan sihir muasal. Tentu saja aku tahu tentang itu.

"Pendekatan standar untuk menggunakan sihir muasal adalah meminjam dari eksistensi yang paling kuno dan paling kuat. Namun, semakin tua eksistensi itu, semakin tidak pasti jadinya, sehingga sulit untuk mengendalikan kekuatan yang dipinjam. Biasanya seseorang berakhir dengan kekuatan lebih besar daripada yang bisa mereka tangani."

Singkatnya, untuk menggunakan sihir muasal, seseorang harus menyadari kekuatan siapa yang mereka panggil itu. Semakin tua makhluk itu, semakin banyak informasi yang hilang seiring waktu atau diturunkan secara tidak benar, menciptakan ketidaksesuaian dengan keberadaan asli mantra tersebut.

Karena itu, adalah standar untuk meminjam dari muasal yang lama tapi terbukti, misalnya, seseorang dari cerita rakyat atau legenda. Menggambar dari leluhur atau dari garis keturunan yang sama juga meningkatkan peluang keberhasilan.

Sihir yang Leorg pinjam untuk Jirasd berasal dari leluhur seperti itu. Seorang leluhur dari 2000 tahun yang lalu, dimana memiliki kekuatan yang cukup untuk membunuh para dewa-dewi Raja Iblis Tirani, Anos Voldigoad. Dengan kata lain, aku. Memang sih, tidak ada muasal yang lebih cocok di era ini. Namun...

"Sayangnya, sihir muasal tidak berpengaruh pada apa yang menjadi muasal kekuatannya. Apa kau tidak sadar?"

"Kau masih mengklaim dirimu sebagai pendiri? Campuran sialan ini..." kutuk Leorg meskipun kebingungannya.

Aku bertanya-tanya bagaimana aku harus menangani situasi ini. Leorg tidakse menyedihkan Zepes, tapi dia masih agak lemah. Bagiku, tidak ada banyak perbedaan di antara mereka, tapi Leorg pantas mendapat pengakuan karena telah mengeluarkan sihir muasal dengan mempertaruhkan nyawanya. Mungkin sudah waktunya bagiku untuk memberinya pelajaran dalam perang sihir. Sebagai pendiri yang baik hati, sudah menjadi tugasku untuk menjaga bahkan iblis pemula yang paling lemah.

"Kau jauh dari berpengalaman, tapi aku akan memujimu karena mempertaruhkan hidupmu. Untuk menghormati tekadmu, aku akan memberimu kesempatan," kataku, berjalan ke tempat tertentu di arena.

"Sebuah kesempatan...?"

"Itu benar. Seperti ini."

Aku berhenti dan menggambar lingkaran sihir di atas bentuk karbonisasi Zepes. Kemudian, aku mengulurkan tangan ke bawah dan menyeret tubuh iblis itu dari tengah. Tapi kali ini, tidak seperti Ingall, dagingnya sudah busuk.

"Kekuatan ini... Ada apa dengan sihir jahat ini?!"

"Oh, apa ini pertama kalinya kau melihatnya? Ini adalah Igrum. Sederhananya, mantra yang membangkitkan orang mati sebagai zombie."

"Itu tidak masuk akal... Mayat itu bergerak seolah-olah masih hidup! Bagaimana kau bisa menggunakan mantra seperti itu...? Kau monster!"

"Apa? Ini bukan masalah besar. Mantranya sederhana."

Zepes yang baru saja dihidupkan kembali, dibangkitkan sebagai mayat yang bergerak, mulai berjalan lamban menuju Leorg. Kegelapan berputar-putar di matanya, air liur menetes dari rahangnya yang menganga.

"Graaaaaaaah! Sakit... Sakit, sakit, sakit, sakit! Kakak... kenapa kau membunuhku? Mengapa kau membunuhku...? Mengapa?!"

"Manjauh... Menjauhlah, kau bajingan yang sudah mati! Shoo!" Leorg melepaskan Demond pada saudaranya tanpa ragu-ragu.

"Diam!" Zepes menjerit.

Petir hitam yang menyerbu Zepes dilalap api hitam dan langsung habis. Petir itu telah dikuasai oleh Gresde.

"Ap—? Bagaimana Gresde Zepes yang lemah itu bisa meniadakan Demond-ku?!"

"Itu semua berkat Igrum. Mereka yang telah dibangkitkan mendapatkan kekuatan sihir yang sangat besar. Sebagai gantinya, tubuh mereka terbakar dengan kebencian terhadap pembunuh mereka, dan rasa sakit dari luka-luka mereka menyiksa mereka untuk selamanya."

Leorg mengerutkan alisnya. "Jadi kau ingin dia membunuhku?"

Bagi seseorang yang memiliki kebanggaan yang begitu besar, dikalahkan oleh adiknya adalah penghinaan yang paling besar. Dia tampaknya percaya aku telah menggunakan Igrum untuk membodohinya.

"Maaf, tapi aku memiliki selera yang lebih baik dari itu. Sudah kubilang ini adalah kesempatanmu."

"Bagian mana dari ini yang merupakan kesempatan?"

"Kau memiliki pemahaman yang keliru tentang kekuatan. Zepes, yang kau bunuh dengan konsepsi bahwa dia lemah, sekarang telah kembali sebagai zombie yang lebih kuat dari dirimu sendiri. Pertama-tama kau harus berhenti memikirkan saudaramu sebagai benda mati."

Leorg dengan hati-hati menjaga jaraknya dari Zepes. "Katakanlah aku berhenti memikirkannya seperti itu. Lalu apa?!" serunya.

"Apa aku harus menjelaskannya juga padamu? Akui saudaramu, lalu bersatulah dan hadapi aku bersama-sama."

"Apa...?!"

Tampaknya dia tidak mengharapkan respon itu. Dari apa yang kukatakan, Leorg tidak pernah menggabungkan kekuatan dengan adik laki-lakinya selama hidupnya, jadi pikiran itu bahkan tidak terpikir olehnya. Itulah mengapa dia memandang adiknya yang zombi sebagai musuh.

"Berhentilah bicara omong kosong! Kau baru saja mengatakan zombie ini terbakar dengan kebencian padaku dan tersiksa oleh rasa sakit yang tidak pernah berakhir! Seolah-olah orang seperti itu bisa dikatakan cukup waras!"

"Itu benar. Ini adalah penderitaan dari keabadian yang tak berujung. Kematian malah lebih baik..." Aku berhenti sejenak sebelum mengucapkan kebenaran yang belum disadari Leorg. "Walau begitu, saudara kandung dimaksudkan untuk akur."

"Ap—?!"

"Sekarang, tunjukkan padaku ikatan saudaramu. Bersatulah lalu hadapilah padaku sebagai satu kesatuan."

"Apa kau serius. Bukankah lebih baik membunuhnya saja?"

"Kalau gitu akan terlalu mudah. Milikilah lebih banyak keyakinan itu. Percayalah pada ikatan saudaramu. Pasti ada saat-saat yang kalian habiskan bersama tanpa memperhatikan posisi kalian."

Leorg meringis, mengerang.

Hmm. Mungkin saat-saat seperti itu tidak ada bagi mereka.

"Aku membencimu... Benci... Bunuh... Aku akan membunuhmu...!" Zepes bergumam sambil mengigau, memanggil api hitam legam di tangannya. Gresde di telapak tangannya terbakar sama hebatnya dengan kebenciannya. Leorg tidak akan memiliki kesempatan jika ia terkena satu serangan saja. "Graaah... Ah, sakit, sakit, sakit, sakit! Aku akan membunuhmu... Aku akan membunuhmu! Aaaaah!"

"Sekarang, apa yang akan kau lakukan? Satu-satunya pilihanmu adalah berbaikan."

Terpojok, Leorg tidak punya pilihan selain menyalakan kembali ikatan persaudaraannya.

"Sayangnya, aku tidak pernah menganggapnya sebagai saudaraku."

"Hentikan rengekanmu! Sekarang, jika ada, adalah waktu untuk mulai bersama. Hilangkan kebencianyang ada di antara kalian dengan sekuat tenaga. Panggillah nama saudaramu. Jangkau dan hubungkan hatimu dengan hatinya. Jika kau gagal untuk memperbaiki ikatanmu itu, kau akan mati!"

"GRAAAAAAAH! MATI!"

Gresde Zepes, yang dibentuk menjadi bola api raksasa, hampir dilepaskan ke Leorg.

Bagaimanaoun juga, aku tahu betapa kuatnya ikatan antara saudara. Aku telah menyaksikannya sendiri di Zaman Mitologi—pemandangan iblis zombifikasi yang melindungi saudara-saudaranya. Tentu, iblis mungkin telah melemah dari generasi ke generasi. Dan sihir juga telah menurun dimana hanya menyisakan mantra-mantra yang paling dasar. Tetapi ikatan antar saudara tetap tidak berubah.

"Panggillah namanya!"

Pada saat itu, Leorg menemukan resolusinya. "Aaaaagh! Z-Zepes!"

Bola api gelap terbang lurus ke arahnya, langsung menelan iblis berambut panjang dalam api obsidian.

"GRAAAAAAAAAAAAAH!" terdengar satu jeritan terakhir saat Leorg menjadi arang.

"Hmph."

Jadi hanya segitu saja ikatan antar saudara yang ada di zaman ini ya.



<<Bab 5 Bab 7>>

 
.post-body a[href$='.jpg'], .post-body a[href$='.png'], .post-body a[href$='.gif'] { pointer-events: none;